[Freelance] Way to Love

Way to Love

unnamed

Author          : Putri Kim

Main cast      : Oh Sehun & Kim Karin

Support cast : Kai, Riran

Rating : pg-13

Lenght : oneshoot

Genre : romance

Disclaimer : ini ff sehun pertama buatan aku loh, bener-benar peras tenaga buat bisa nyelesaiin ff ini, maaf juga kalau banyak typoo 😀

 

“cemburu, usaha, dan bahagia, adalah ketika merasakan cinta”

Kim Karin Pov

Aku masih sibuk dengan skripsiku yang semakin hari semakin membuat kepalaku serasa ingin pecah, tak ada yang membantuku sama seklai sekarang ini. Kesalahanku memang, aku kuliah mengambil jurusan arsitektur sedangkan Oppaku, mengambil bisnis. Sudah 5 tahun kuliahku tapi belum menunjukkan tanda-tanda akan selesai, yah…. penghambatku adalah skripsi ini, aku sudah berumur 23 tahun dan aku akan menikah sebulan lagi.

Ku alihkan perhatianku pada ponsel putihku, rasa lapar, pusing karena skripsiku, dan kesepian di apartemenku benar-benar membuatku frustasi. ku cari nomor Oppaku di sana, sebenarnya ingin aku meminta namjachinguku yang menemani, tapi aku yakin dia sibuk dengan urusannya sendiri.

To : Kai Oppa

Oppa! aku lapar, bisa datang ke apartemenku dan bawakan aku makanan? Aku rindu   Oppa!

Ku kirim pesanku pada Kai Oppa, ku harap jawaban yang Kai Oppa berikan tidak mengecewakan, ku tunggu beberapa menit, ku ketuk-ketukkan jari telunjukku di meja, aku paling benci menunggu. Dan sekarang habis sudah kesabaranku, aku memutuskan akan menelfon Kai Oppa.

DDRRTTT

Aku tersenyum lebar, belum sampai aku menelfon Kai Oppa dia akhirnya membalas pesanku.

From : Kai Oppa

Mianhe rin-a Oppa tidak bisa datang ke apartemenmu, Oppa ada meeting hari ini. Mian rin-a, Oppa akan datang besok! Jangan lupa fitting banju pengantin nanti sore.

Ku lempar ponselku ke ranjangku, beginilah nasibku, setiap aku ingin ditemani Kai Oppa selalu sibuk dengan perusahaannya kalau tidak Kai Oppa selalu sibuk dengan keluarga kecilnya, ku akaui aku memang terlalu manja dengan Kai Oppa, sejak kecil aku hanya bersama Kai Oppa dan eomma, Appa sudah meninggal sejak aku masih JHS, sedangkan eomma selalu sibuk meneruskan perusahaan yang Appa tinggalkan. Setahun yang lalu Eomma meninggal, setelah itu Kai Oppa menikah dengan Ri Ran Onnie, dan aku sendiri, sedih rasanya, dan Namjachinguku? Ah dia pasti juga sama sibuknya dengan Kai Oppa.

Oh, aku lupa memberi tahu siapa Namjachinguku, lebih tepatnya calon suamiku, dia adalah Oh Sehun, dia adalah direktur dari anak perusahaan Kim corp. Perkenalanku dengannya berawal di saat aku SHS di tahun terakhir, Sehun adalah junior Kai Oppa di kampus. Waktu itu Kai Oppa tidak bisa menjemputku pulang sekolah, dan Kai Oppa menyuruh Sehun untuk menjemputku, dan dari situlah awal hubunganku dengan Sehun. Saat pertama bertemu ku kira Sehun adalah namja yang pendiam dan tenang, ternyata setelah aku lama mengenalnya dia sedikit crewet, dan dia menyebalkan, dan ku akui calon suamiku adalah Namja yang sedikit byuntae.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang, perutku semakin meronte meminta asupan gizi, tapi aku terlalu malas untuk keluar apartemen, udara di akhir musim panas ini benar-benar aku benci. Aku berjalan menuju frezer di apartemenku, ku cari makanan di sana namun hanya ada beberaapa botol jus dan cola, oh masih ada sekotak susu. Aku fikir itu cukup.

TING TONG

Ku buka pintu apartemenku pelan, sungguh aku sangat malas sekarang, perutku lapar dan malah ada tamu, akan ku tendang tamu ku ini kalau tidak membawa makanan. Setelah ku buka pintu tampakalah seorang namja dengan stelan jas yang masih menempel pada tubuhnya.

“kenapa lama sekali? Aku hampir menjamue menunggumu membukakan pintu Oh Karin!” ku putar bola mataku, benar-benar malas aku mendengarkan gombalan Sehun yang hmpir setiap hari aku dapat.

“cepat masuk! Kau bawa makanan kan? aKu lapar!” ku tarik Sehun untuk masuk, ku ambil tas plastik yang ada ditangannya lalu ku bawa ke depan televisi. Ku buka koak makanan yang Sehun bwakan untukku, yah menu yang sangat aku suka, sekotak ayam goreng dengan Nasi.

“apa kau benar-benar kelaparan eoh?” Sehun duduk di sofa, tepat di belakang posisi duduku, karena aku sedang duduk di karpet.

“ya! Aku kelaparan! Kau jahat tidak memperhatikanku! Calon suami yang buruk!” kataku di sela-sela makanku, oh dan lihatlah sekarang dia sudah berganti pakaian dengan celana jins biru dan kaos hitam polos, lihatlah penampilan casualnya benar-benar lebih membuatku tertarik padanya.

“maafkan aku nyonya Oh! Aku sibuk kemarin! Sekarang aku akan menemanimu seharian!” Sehun mengecup pipiku setelah menyelesaikan kaliamatnya, aku hampir saja tersedak, sudah seperti kebiasaanya mencuimku seenaknya, dan itu benar-benar membuatku seperti serangan jantung. Ku selesaikan makanku dan berjalan mengambil minum di dapur miniku.

Tiba-tiba disat aku sedang mencuci tangan 2 tangan kokoh sudah melingkar sempurna di pinggangku, yah Sehun memelukku dari belakang. Jantungku selalu berdetak jauh lebih cepat saat Sehun di dekatku seperti sekarang ini.

“setelah ini bersiaplah, kita akan fitting baju pernkahan kita! Biarkan aku memilihkan gaun untuk mu dan kau pilihkanlah stelan jas yang terbaik untukku!” Sehun sedikit berbisik pas di telinga kiriku, seketika bulu kudukku langsung berdiri, konyol memang tapi aku benar-benar geli dengan tingkah sehun.

“dari mana kau dapatkan bajumu?” tanyaku sambil menunjuk baju dan celana yang dikenakannya.

“lemari kamarmu!” jawabnya enteng

“awas kalau sampai kau obrak-abrik isi lemariku! Ku bunuh kau Oh Sehun!”

 

Author Pov

Sehun dan Karin sudah sampai di butik milik Ri Ran, butik milik istri Kai. Karin dan Sehun langsung masuk butik setelah memarkirkan mobil. Karin membuka pintu butik dan langsung menghambur di pelukan Ri Ran.

“onnie bogoshipo!”

“onnie juga rin-ah! Lepaskan pelukanmu jangan terlalu erat nanti kau menyakiti keponakanmu!” Karin langsung melepaskan pelukannya dan menatap onnienya dengan mata berbinar,

“jinjja? Onne sudah hamil?” Ri Ran hanya tersenyum dan mengangguk pelan.

“aku tahu, Kai adalah petarung yang hebat kan noona!” sahut Sehun. Karin yang mendengar perkataan Sehun langsung menjitak jidat sehun.

“yak! Appo!” Sehun merengek membuat aegyo di depan Kairing yang malah di balan Karin dengan tatapan tak berminat, Ri Ran yang melihat tingkah Karin dan Sehun yang masih seperti anak-anak terkikik kecil.

“noona! Antarkan aku memilihkan gaun untuk Karin!” Sehun berjalan mengikuti Riran yang berjalan naik ke lantai 2 butik tersebut, sementara Karin tinggal di lantai dasar di temani seorang asisten Riran untuk memilih stelan jas untuk Sehun.

Satu jam berlalu dan akhirnya Karin menemukan stelan jas yang menurutnya pas untuk Sehun, stelan jas berwarna hitam yang elegan. Sementara itu Sehun sudah turun dengan senyum yang merekah di wajahnya.

“coba yang itu!” Karin menunjuk sebuah stelan jas yang sudah siap di sebuah sofa di pinggir ruang ganti, Sehun langsung tersenyum puas melihat stelan jas yang dipilhkan Karin untukknya.

“baiklah! Kau coba gaunmu di lantai atas!aku yakin kau pasti suka nyonya Oh” Sehun langsung mengambil stelan jas yang dipilih Karin dan masuk ke ruang ganti.

Karin langsung beranjak naik ke lantai 2 butik itu dan langsung di sambut dengan sebuah gaun berwarna putih yang begitu elegan, Karin membelalakan matanya tak percaya dengan gaun yang Sehun pilihkan untuknya. Gaun deengan ekor frill yang bergelombang panjang, dan di bagian bodi yang sedikit transparan namun terkesan mewah dengan taburan renda dan berlian.

“calon suamimu meilihkan yang terbaik untukmu Karin!” Riran menepuk pundak Karin pelan dan mengisyaratka Karin untuk segera mencoba gaunnya.

“onnie! Apakah aku cantik?” Riran mentap Karin tak pecaya. Karin benar-benar cantik dengan gaun pilihan Sehun.

“neomu yeppo rin-a!” Riran menuntun Karin untuk berjalan ke depan cermin besar untuk melihat pantulan dirinya di kaca, Karin yang melihat pantulan dirinya di depan kaca langsung tersenyum lebar, setitik kristal bening meleleh dai mata hazelnya, mengisyaratkan bahwa Karin benar-benar bahagia.

 

Sehun dan Karin keluar dari butik dengan senyum yang merekah di antara keduannya, Sehun mengacak puncak kepala Karin gemas meliaht karin yang terus menerus tersenyum. Sehun membukakan pintu untuk Karin dan Karin pun masuk ke dalam mobil milik sehun.

Tiba-tiba di saat Sehun ingin memasuki mobilnya, seseorang berteriak memanggil namanya, dan relflek sehun pun menoleh.

“Sehun-na!” Taeriak seorang yeoja yang berdiri di seberang jalan yang memakai baju yang sedikit terbuka, Karin langsung menengok arah sumber suara yang memanggil sehun.

Yeoja itu langsung berlari dan memeluk Sehun erat, sementara Sehun hanya memasang wajah bingung.

Sehun Pov

Benarkah ini, benarkah yeoja di deanku ini adalah Yura, yeoja yang mengisi hatiku saat aku SHS, sebelum aku bertemu dengan Karin. Entah mengapa ada sedikit rsa bahagia dia kembali, tapi kenapa Yura harus kembali di saat aku hapir menjadi suami Karin.

CKLEK

Suara pintu mobil terbuka, Karin keluar dari mobilku, dan lihatlah air mata keluar dari kedua mata hazelnya, aku harus bagaimana, bahkan tubuhku tak sanggup melepaskan pelukan Yura. Ingin rasanya aku berlari mengejar Karin tapi entah mengapa tubuhku masih beku. Aku hanya mampu menatap Karin yang berlalu dengan taksi, aku harus bagaimana, ayolah Oh Sehun, masa depanmu bukanlah Yura tapi Karin.

Aku berusaha melepaskan peluakan Yura, tapi Yura malah tak mau melepaskan pelukannya. Setiap aku berusaha melepaskan pelukannya Yura malah mengeratkan pelukannya di tubuhku.

“lepas Yura-ya!” bentakku.

“sireo! Aku merindukanmu Hun!”

“lepaskan aku! Kau tak lihat calon istriku menangis tadi?” rasanya ingin aku mendrong tubuh Yura kasar kalau saja dia bukan seorang yeoja.

“apa?! Kau sudah akan menikah?” Yuraa melepaskan pelukannya dan menatapku serius, dan aku mengannguk mantap menjawab pertanyaannya.

“aku tidak bisa merelakanmu menikah denga yeoja lain selain aku Hun! Maafkan aku meninggalakanmu selama 7 tahun ini, tapi sungguh aku merindukanmu Hun! Kembalilah padaku!” Yura berkata padaku dengan wajah memohon, apakah dia tidak berfikir 7 tahun lalu dia dengan mudahnya berkata bahawa dia ingin mengakhiri hubungannya denganku karena pria lain, dan sekarang dia memitaku kembali dengan mudahnya.

“aku tidak bisa! Aku mencintai Karin!” Yura memengang kedua tanganku dan menatapku seolah memohon padaku untuk kembali padanya, ku lepaskan tangannya kasar dan kutinggalkan dia di trotoar jalan sendirian, bagaimanapun aku harus mencari Karin sekarang.

 

Karin Pov

Aku sudah hampir sampai rumah Kai Oppa, aku berusaha agar ai mata tidak keluar dari mataku, tapi entak kenapa air mata ku tak mau juga berhenti membasahi pipiku. Sehun benar-benar kurangajar, dia fikir aku wanita apa, aku tahu wanita yang memeluknya tadi adalah Yura mantan kekasihnya waktu SHS yang pernah dia ceritakan padaku. Harusnya ketka wanita itu memeluknya Sehun berusaha melepaskannya, tapi kenapa Sehun malah membiarkan wanita itu memeluknya, bahakan di saat aku pergi Sehn sama sekali tak menghalangiku, malah menikmati pelukan wanita tadi.

Aku keluar dari taksi itu danberjalan memasuki rumah Kai oppa, ku harap Kai oppa belum pulang dari kantor, aku tak ingin Kai oppa melihat kondisiku sekarang ini. Ku buka pintu rumah mewah ini dan aku masuk dengan langkah llebarku, langsung aku menaiki tangga menuju lantai 2 rumah ini, aku sudah sampai di sebuah pintu berwarna biru muda, kubuka dengan sedikit kacar dan kututup kembali.

Kurebahkan tubuhku di ranjang yang sudahhampir setengah tahun tak kutempati karena aku lebih memilih tinggal di apartemen yang dekat dengan kasurku. Entah mengapa air mataku tak kunjung berhenti, malah isakan keluar dengan lancarnya dari mulutku.

CKLEK

Pintu kamar terbuka, menampakkan Kai Oppa yang berdiri di depan pintu dengan kemeja kantor yang masih melekat di tubuhnya. Kai opp berjalan mendekatiku dan mengelus punggungku yang masih bergetar. Aku langsung memeluk Kai Oppa dan menumpahkan tangisku di pelukannya.

“uljima! Ceritakan pada Oppa rin-a!” katanya pelan, sambil mengelus punggungku, tapi entah mengapa sangat sulit mulutku terbuka untuk mengatakan semuanya, malah suara isakan yang semkin keras keluar dari mulutku.

“sstt! Uljima! Tenangkan dirimu!” katanya pelan.

“aku benci Sehun! Aku membencinya Oppa! batalkan pernikahanku!” teriakku di sela tangisku, aku benar-benar tak bisa membendung tangisku sekarang.

“wae geudeyo? Apa yang sehun lakuakn padamu!”

“dia dipeluk seorang yeoja, kau tahu Oppa yang yang memeluk sehunadlah Yura, mantan kekasih Sehun waktu SHS, dan sehunsama sekli tak berusaha melepaskan pelukan Yura, aku benci sehun! Aku membencinya!”

“sabarlah! Nanti Oppa akan bicara dengan Sehun, sekarang tenangkan dirimu!” Kai oppa terus mengelus pundakku, hanya isakan-isakan kecil yang keluar dari mulutku sekarang ini.

“oppa! biarkan aku di rumah ini beberapa hari! Dan jangan katakan pada Sehun kalau aku ada di sini” kataku pelan.

“kau memang seharusnya di rumah ini Rin-a! Akan Oppa bantu menyelesaikan maslahmu” aku begitu tenang mendengar kata-kata Oppa, tanpa aku sadari aku tertidur di pelukan Oppaku.

 

Author Pov

Sudah hampir 2 minggu Karin tinggal di rumah Kai, dan sudah 2 minggu pula Karin tak bertemu dengan Sehun, beratus-ratus pesan dari sehun di ponsel Karin, tak satupun yang Karin baca. Hampir setiap malam Karin menagis setiap mengingat adegan yang terjadi antara Sehun dan Yura 2 minggu yang lalu.

“rin-a! Oppa fikir ini sudah saatnya kau bertemu dengan sehun, selelsaikan masalahmu dengannya, Oppa sudah berbicara dengannya, Sehun tak bermaksud menyakitimu Rin-a! Bertemulah dnegannya di kafe depan kantor Oppa nanti sore, aku percaya kau bisa menyelesaikan masalhmu dengan Sehun! Oppa ke kantor dulu sekarang. Kalau kau perlu teman, Riran ada di kamar oppa”

“ne oppa!” jawab Karin pelan.

Karin berjalan menuju kamar Kai dan Riran, karin melihat iran yang duduk bersandar pada kepala ranjang, Karin langsung merebahkan tubuhnya di samping Riran dan memeluk Riran dari samping. Riran langsung mengelus kepala Karin lembut.

“apa onnie dulu dengan kai Oppa pernah punya masalah sama dengan masalhku sekarang ini Onnie?” tanya Karin sambil menatap Riran serius

“dulu Kai oppa adalah orang yang populer di kampus, dulu banyak yeoja yang medekati Kai di saat kami pacaran, banyak yang menggoda Kai, aku dulu sering merasa cemburu sama sepertimu Rin-a! Tapi onnie berusaha membendung rasa cemburu onnie, karene onnie yakin Kai oppa tidak akan berpaling pada onnie, begitupun Kai oppa selalu berusaha menenangkan oniie di saat onnie cemburu!”

“tapi sehun tak seperti Kai oppa onnie! Mungkin sehun tak menyukaiku”

“onnie percaya sehun hanya menyukaimu Rin-ah! Kai oppa sudah berbicara pada Sehun, dan Kai menceritakan semuanya pada onnie, sehun waktu itu hanya terkejut karena Yura tiba-tiba kembali, kau tahu sehun sempat masuk rumahsakit karena memikirkanmu, dia sangat mencintaimu Rin-ah, temui dia dan berbaikanlah!”

“aku tidak yakin, tapi aku akan menemui Sehun sore nanti!” Karin beranjak dari posisinya dan berjalan keluar kamar Riran, Riran hanya menatap Karin dengan senyum tipis yang menghiasi wajah cantiknya.

 

Sehun Pov.

Aku berjalan memasuki sebuah kafe bergaya klasik, aku tak sabar menunggu Karin datang menemuiku. Sungguh 2 minggu tanpanya aku serasa ingin mati, rasanya bodoh memang aku terlalu memikirkanya sampai aku tak makan, dan akhirnya aku harus dilarikan ke rumahsakit karena maag yang menyerang lambungku, tapi itulah aku bila Karin tak ada disampingku.

Ku edarkan pandanganku di seluruh penjuru kafe ini, tak ada Karin di sini, ku fikir dia masih marah padaku, tapi aku akan tetap menunggunya, akan kubuktikan padanya kalau aku benar-benar mencintainya.

TRINGG

Pintu kafe terbuka, aku langsung menengok ke arah pntu kafe ini ku harap Karin yang datang. Tapi yang kulihat adalah Yura yang berjalan memasuki kafe ini dengan balutan mini dressnya, sungguh aku berharap Yura tak lagi membuat masalh denganku kali ini. Ku lihat Yura mengambil tempat duduk di meja dekat mejaku.

“aku menungu seseorang di sini Hun! Aku tidak berniat menemuimu!” katanya padaku, aku bernafas lega, semga pertemuanku kali ini dengan Karin menyelesaikan masalahku. Au memesan 2 cangkir americano, yah menu kesukaan ku dan Karin.

Sudah hampir satu jam aku menunggu Karin, dan hampir satujam pula Yura menunggu seseorang, aku tak berniat mengajak Yura bicara, karena aku sekarang ini sudah membencinya, bahkan sangat membencinya.

Ku edarkan pandanganku ke luar jendela kaca kafe ini, ku harap ada Karin yang berjalan ke Kafe ini, aku sungguh sangat merindukannya, tapi ini benar-benar membuat dadaku berdebar-debar. Sama persis saat aku akan menyatakan perasaanku padanya dulu.

Aku tersenyum lebar melihat Karin yang turun dari taksi, dia begitu cantik dengan dress motif floralnya, aku sudah menunggu saat ini, rasanya aku ingin berlari dan memeluknya, ku lihat karin langsung berjalan menuju pintu Kafe ini.

CHHUUUPPP

Aku membelalakan mataku mendapati benda kenyal menenpel pada bibirku, aku tahu sekarang Yura sedang menciumku, dan Karin melihat apa yang Yura lakukan padaku sekarang ini, sungguh rasanya sekrang ini hatiku hancur berkeping-keping, tak bisa ku bayangkan bila Karin benar-benar meninggalkanku setelah melihat ku sekarang ini.

Ku lihat karin langsung menutup pintu Kafe, dan berlari. Ku dorng tubuh Yura kasar dan akupun berlari mengejar Karin, aku harus berusaha meyakinkannya, apapun harus aku lakukan agar Karin tidak meningglkanku.

“rin-ah! Dengarkan aku!” teiakakku, tapi Karin bahkan tak menghiraukan panggilanku.

Aku berhasil meraih tangannya, ku pegang tangannya erat. Aku mendekat pada Karin, ku lihat air matanya meleleh dengan mulus di pipi indahnya, sungguh ini sangat menyayat hatiku, aku aku tak bisa melihatnya menangis seperti ini, ini sungguh menyakitkan.

PLLAAKK

Sebuah tamparan mendarat mulus di pipiku, ku lihat Karin yang menatapku dengan enuh emosi, air matanya terus meluncu di pipinya.

“lepaskan aku! Aku membencimu!” teriaknya padaku, tetap ku pegang erat tangannya dan ku tatap wajahnya dalam.

“puas kau Oh Sehun? Kau memintaku menemuimu hanya untuk menunjukan kau berciuman dengan wanita itu? Puas kau hah?” lagi-lagi dia berteriak padaku, ingin rasanya aku memeluknya sekarang.

“aku tak bermaksud seperti ini rin-ah! Percayalah padaku!” kataku pelan, tapi Karin sama sekali tak melunakkan pandangannya padaku.

“batalkan pernikahan ini! Aku membencimu!” mataku terbelalak mendengar perkataan Karin, pernikahan adalah hal yang paling aku impikan selama 6 tahun menjalin hubungan dengan Karin, genggamanku pada tangan Karin melunak, dan akhirnya terlepas, air mata ku keluar dengan lancar dari mataku, yah aku sekarang benar-benar sudah kehilangan Karin. Karin wanita yang membuatku merasakan cinta yang sebenarnya, wanita yang selalu membuat jantungku berdegup kencang.

Ku lihat karin berlari ingin menyebrang jalan tanpa memperhatikan lampu penyebrangan, dari arah timur ku lihat sebuah mobil melaju kencang, aku berlari sekuat tenaga mengejar Karin, bagaimanapun aku harus menyelamatkannya, aku tak ingin melihat Karin celaka di depan mataku.

“Rin-ah!” Teriakku, ku dorong tubuhnya kencang.

BRAKKKK

Aku bahagia sekarang, aku bisa menyelamatkan Karin, entah mengapa tubuhku tak bisa aku rasakan, rasa sakit menjalar di seluruh tubuhku, pandanganku mengabur, dan hitam.

 

Author Pov.

Pintu ruang oprasi terbuka menampakkan 2 orang dokter denagn baju oprasinya yang masih melekat, Karin, dan orang tua Sehun langsung beranjak mendekati kedua dokter yang baru saja menyelesaikan oprasinya,

“uisa-nim bagaimana keadaan sehun?” tanya Karin dengan penuh ke khawatiran.

“Sehun, tidak mengalami luka serius untungnya, hanya lengan kirinya patah! Saya yakin sehun akan sembuh dalam waktu 2 minggu.”

“boleh saya menjenguknya?” tanya Karin lagi.

“silahkan, oh ya… untuk Tuan dan Nyonya Oh, bisa temuu saya di ruangan saya?” kedua oang tua Sehun langsung berjalan mengikuti sang dokter, sedangkan Karin engikuti Sehun yang dipindahkan ke ruang rawat.

 

“sehun hanya mengalami luka ringan sebebnarnya, tapi tolong rahasiakan pada Karin, sehunsendiri yang meminta saya untuk berbohong pada Karin, sehuningin memberikan kejutan pada Karin, sehun pingsan karena keget, bukan kerena apa-apa nyonya dan tuan Oh” jelas sang dokter pada kedua orangtua Sehun, dan di jawab anggukan mantap keduanya.

 

Karin menatap Sehun dalam, Karin sadar sekarang ini Sehun benar-benar membuktikan padanya kalau Sehun benar-benar menciantainya. Karin membelai wajah putih sehun dengan jari-jari lentiknya, di elusnya pipi Sehun dengan penuh perasaan.

Karin tiba-tiba mendekatkan wajahnya pada sSehun yang masih terlelap di tidurnya, Karin terus mendekatkan wajahnya pada wajah Sehun, kecupan yang begitu lembut tanpa sadar air mata karin menetes membasahi wajah sehun yang masih terlelap.

“gumawoyo sehunnie! jongmal saranghae Sehunnie!” Karin kembali mengecup sehun namun kali ini kecupan karin mendarat di dahi sehun, air matanya mengalir lembut membasahi pipinya.

Tanpa Karin sadari sedari tadi KAI, Riran dan kedua orang tua Sehun mengintip lewat kaca pntu ruangan tempat sehun di rawat. Meraka tesenyum bahagia.

 

Matahari menyapa Karin lewat celah-celah gorden cendela kamarnya, Karin mengerjap-ngejapkan matanya beberapa kali, berusaha membuka matanya. Hari ini hari ke 3 setelah kecelakaan yang menimpa Sehun. Sekaligus hari pernikahanya dengan sehun apabila tidak ada kecelakkaan dan masalah itu.

CKLEKK

Pintu kamar Karin terbuka, menampakkan seorang namja yang berbalus stelan jas, karing mengucek matanya beberapa kali memasktikan apakah yang di lihatnya benar-benar Sehun.

“Sehun?” kata Karin parau. Sehun mendekat dan duduk di pinggir ranjang Karin.

“bersiaplah, ini hari pernikahan kita! Ku tunggu di altar Rin-ah!” sehun mengecup bibir Karin singkat dan eninggalakn karin di kamar.

Jam sudah menunjukkan pukul 9.45 KST, Karin duduk di ruang tunggu sendiri, gaun pilihan sehun sudah membalut tubuhnya dengan indanhnya, jantaungnya berdegup kecang. 15 menit lagi Karin resmi menjadi seorang istri dari Oh sehun, Namanya pun akan segera berubah dari Kim Karin menjadi Oh Karin.

Kai membuka pintu ruang pengantin wanita, di tatapnya adiknya yang jelas terlihat gelisah. Kai tersenyum kecil dan berjalan menghampiri adiknya yang terlihat sempurna dengan gaun pernikahanya.

“ayo calon nyonya Oh! Waktunya sudah tiba!” Kai mengulurkan tangannya dan di sambut Karin.

“jangan tegang! Akan lebih menegangkan malam nanti! Waspadalah pada Sehun, dia lelaki yang kuat, jangan sampai kewalahan nanti malam! Jadilah pelayan yang baik bagi suamimu! Araso?” kai menatap Karin dengan tatapan jahil yang langsung di balan Karin cubitan di lengan Kai.

 

Karin berjalan di altar di samping Kai, semua orang meatap Karin yang terlihat begitu cantik, gaun putihnya yang membuatnay terlihat anggun dan seksi, makeup tipis yang memoles wajah cantik Karin membuatnya terlihat bak putri dari negeri dongeng. Akhirnya kai mengulurkn tangan Karin dan di sambut Sehun dengan jantan. Dan pernikahan mereka pun dilaksanakan…

 

END

 

5 thoughts on “[Freelance] Way to Love”

  1. Wah seru seru authornim lanjut yah mm maaf sebelumnya aku reader baru salam kenal:) daebak alurnya bikin gtegettt……yehet

    Like

Your Feedback, Please!