HANA, DUL, SET – SLICE #3 — IRISH’s Story

irish-hana-dul-set

Hana Dul Set

With EXO’s Oh Sehun and OC’s Park Junghwa

Supported by EXO Members and F(x)’s Krystal

A story rated by PG-15 in chapterred length

DISCLAIMER

This is a work of fiction. I don’t own the cast. Every real ones belong to their real life. And every fake ones belong to their fake appearance. The incidents, and locations portrayed herein are fictitious, and any similarity to or identification with the location, name, character or history of any person, product or entity is entirely coincidental and unintentional. Any unauthorized duplication and/or distribution of this art without permission are totally restricted.

©2015 IRISH Art&Story All Rights Reserved


“Hana.. Dul.. Set..”


Previous Chapter

Chapter 1 || Chapter 2

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

In Author’s Eyes…

“Memangnya kenapa kalau aku seperti mereka hah? Memangnya kenapa kalau misalnya aku menyukaimu hah?”

Junghwa langsung menghentikan tawanya. Yeoja itu berdiri kaku, tidak menyangka Sehun akan berkata-kata seperti itu. Junghwa berusaha menetralkan jantungnya, kemudian Ia kembali tertawa.

“Kau ini.. mau membunuhku hidup-hidup hah? Krystal bisa..”, Junghwa mempraktikkan seolah Ia di cekik oleh seseorang

“..Aku bisa mati nanti,”, kata Junghwa

Sehun tertawa melihat tindakan yang di lakukan Junghwa. Tapi satu sisi hatinya sedih.

“Ini benar-benar untukku?”, tanya Junghwa, memastikan bahwa jaket itu benar-benar diberikan Sehun untuknya, dan bukan nya bercanda

“Iya, harus berapa kali aku bilang? Kau suka kupu-kupu kan? Ambil saja jaketnya, anggap saja ucapan terima kasihku karena waktu itu kau menyelamatkanku,”, kata Sehun

“Kapan? Oh! Waktu kau bertengkar dengan Krystal di jalan itu? Aigoo, kau tidak perlu berterima kasih seperti ini,”, kata Junghwa, terharu

Sehun terdiam. Ucapan terima kasihnya sebenarnya Ia tujukan pada Jungie yang dulu menolongnya.

“Hmm, tetap saja, gomawo,”, kata Sehun, pelan

Junghwa tertawa pelan lalu mengangguk senang.

“Nae nae, gomawo juga, jaketnya sangat bagus,”, kata Junghwa

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

“Sehun!! Ada sepatu yeoja di depan!! Milik siapa?!”

Junghwa dan Sehun yang tengah sibuk mengerjakan tugas kelompok mereka menoleh bersamaan mendengar teriakan itu.

“Hyung ku, dia biasa seperti itu, abaikan saja,”, kata Sehun, kembali fokus pada bagian nya

Sementara Junghwa memandang menyelidik, menunggu sosok yang mungkin akan muncul di ujung pintu Sehun.

“Sehun!! Ada sia— Oh!! Omo! Sehun! Kau berani melangkahiku hah?!”

“Hah?”, kali ini Sehun dan Junghwa bersamaan menoleh kaget pada seorang namja yang berdiri di ujung pintu

“Aigoo! Aku bahkan tidak pernah mengajak yeojachingu-ku ke kamar! Dan kau melangkahiku!”, kata namja itu membuat Junghwa terpaku

“Mwo? Ani ani ani, hyung! Dia teman sekelasku!”, kata Sehun

“Kojimal!”, namja itu berteriak

“Ah, O-Oppa, aku teman sebangku Sehun, jangan salah paham begitu,”, kata Junghwa.

“Benarkah?”, namja itu memandang Junghwa, menyelidik

“Nae.. Aku teman sebangkunya,”, kata Junghwa

“Siapa namamu?”, namja itu melangkah dengan cueknya mendekati Junghwa

“Naneun Park Junghwa imnida,”, Junghwa tersenyum

“Whoah! Yeppuda! Eyesmile mu sangat manis! Aku Baekhyun, hyung nya Sehun,”, Baekhyun tersenyum

“Aigoo, eyesmile Oppa juga sangat manis,”, puji Junghwa

“Jinjjayo?”, Baekhyun memandang Junghwa

“Nae jinjjayo Oppa,”, kata Junghwa

“Yak hyung! Pergilah! Kami sedang mengerjakan tugas!”, kata Sehun kesal

“Eyy bocah ini kurang ajar sekali,”, kata Baekhyun

Junghwa melirik Sehun yang memandang mereka berdua kesal.

“Ppaliwa hyung!”, kata Sehun lagi

“Tsk, arraseo arraseo, Junghwa yaa, sering-sering lah datang kesini nae?”, kata Baekhyun sambil berjalan keluar

“Tsk, mengganggu saja,”, kata Sehun

“Yak! Dia hyungmu bodoh!”, kali ini Junghwa menjitak Sehun, membuatnya di hadiahi tatapan tajam dari Sehun

 ██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

“Appa, eotteohke?”, tanya Sehun pada Appanya saat Junghwa sudah pulang

Appa dan Eomma nya tersenyum.

“Dia Jungie kecilmu,”, kata Appa Sehun

Sehun tersenyum puas. Tapi kemudian senyum itu lenyap.

“Tapi sepertinya dia tidak ingat aku sama sekali,”, kata Sehun pelan

Appa Sehun menepuk bahu namja itu pelan.

“Sebelas tahun bukan waktu yang singkat nak,”, katanya bijak

“Geuraeyo, tapi dia Jungie ku, aku sudah senang bisa menemukan nya lagi,”, Sehun tersenyum, Ia lalu memandang Baekhyun

“Hyung, kau tidak bisa menggoda Junghwa lagi,”, Sehun tertawa pelan

“Aish, padahal aku sangat suka dia, dia cantik, benar-benar berbeda dengan saat masih kecil dulu,”, kata Baekhyun

“Mwo? Jadi maksudmu saat kecil dia jelek? Begitu? Yak hyung! Junghwa sudah sangat cantik sejak Ia kecil,”, kata Sehun

“Arra arra, dia milikmu, nanti aku cari yeoja lain, huh,”, kata Baekhyun

“Eomma akan sangat bahagia jika kau bersama Junghwa nak, dia yeoja yang baik..”, kata Eomma Sehun

“Tapi Eomma, dia man—”

“Sudah banyak bangsa kita bersama manusia sekarang,”, potong Appa Sehun

Sehun mengangguk pelan.

“Aku tau..”

“Kau tidak hanya tau, aish, kalau kau terlalu lama, akan ku rebut Jungie mu itu,”, goda Baekhyun

“Yak! Hyung!!”, Sehun bergerak mengejar Baekhyun yang sudah menghilang ke kamarnya

Eomma dan Appa Sehun tertawa melihat kelakuan dua anaknya. Sehun kini tersenyum senang, benar-benar tidak menyangka bahwa Junghwa adalah Jungie kecilnya yang dulu Ia tinggalkan. Satu hal yang jadi pikiran namja itu, bagaimana bisa Junghwa lupa tentang dirinya.

 ██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

“Junghwa ya!”

Junghwa yang tengah sibuk merapikan ruang tamunya kaget karena teriakan yang Ia dengar dari luar rumahnya.

“Se..hun?”, Junghwa memastikan bahwa pandangan nya tidak salah, Ia melihat Sehun di depan rumahnya

“Junghwa ya!”

“Junghwa, itu temanmu waktu itu kan?”, kata Eomma Junghwa

“Nae Eomma,”, kata Junghwa, masih kaget

“Aish! Temui sana, tidak baik membiarkan temanmu menunggu seperti itu,”, kata Eomma Junghwa

Junghwa segera berlari keluar rumahnya, membelalak karena Sehun memang ada di depan rumahnya.

“Kenapa kau disini?”, tanya Junghwa

“Aish! Lama sekali kau keluar,”, kata Sehun

“Yak! Jawab dulu pertanyaanku!”, kata Junghwa, memukul lengan Sehun dengan kemucing yang Ia bawa

“Aish! Uhuk.. Uhuk.. Benda jelek apa itu? Bau sekali,”, kata Sehun sambil mendorong lengan Junghwa

Junghwa terkekeh pelan lalu menjauhkan kemucingnya.

“Temani aku keluar. Aku mau mencari kado untuk Eommaku, Ia besok ulang tahun,”, kata Sehun

“Kenapa aku? Ajak saja Krystal,”, kata Junghwa enteng

“Kalau aku mengajaknya, jadilah dia yang belanja, lagipula Eommaku kan kenal padamu, nanti akan ku katakan bahwa aku membelinya denganmu, Eomma ku pasti senang,”, kata Sehun membuat Junghwa berpikir

“Hmm, arraseo, masuklah, aku ganti baju dulu,”, kata Junghwa

Sehun memarkir motornya di bawah pohon tempat Ia dulu juga memarkir motornya, namja itu kemudian berjalan masuk ke rumah Junghwa dan menunggunya di ruang tamu.

“Minumlah dulu nak, Junghwa masih di kamarnya,”, kata Eomma Junghwa

“Ah, nae Ahjumma, gomawo, aku jadi merepotkan,”, kata Sehun

“Tidak apa-apa.. Ah, nak Sehun, aku senang ternyata sekarang Junghwa sudah bisa membuka diri,”, kata Eomma Junghwa

“Maksud Ahjumma?”

“Dulu, Jungie selalu diam. Dia pernah trauma saat kecil, Junghwa kan takut kegelapan, dan dulu, dia pernah hilang semalaman di luar rumah,”, kata Eomma Junghwa, mengenang

“Eh? Bagaimana bisa?”

“Ahjumma tidak begitu ingat, dulu waktu kecil, saat sore hari Junghwa sangat sering bermain di luar rumah, dan satu hari Ia tidak kembali sampai malam, Ahjumma sudah sangat khawatir, jadi Ahjumma melapor ke polisi, dan ternyata Junghwa di temukan sedang menangis sendirian di taman yang gelap,”

Sehun terpaku. Apakah itu saat aku meninggalkan Jungie? batin nya pelan

“Sejak itu Jungie tidak pernah mau bermain di luar lagi, dia setiap sore sering datang ke taman, lalu menangis di sana, Ia menyebut ‘Oppa.. Oppa eodiseo?’ dan saat Ahjumma tanya, Junghwa tidak pernah menceritakan pada Ahjumma siapa Oppa yang Ia tangisi itu,”

Sehun benar-benar terdiam. Ia merasa sangat bersalah karena meninggalkan Junghwa waktu itu.

“Ahjumma sangat sedih, Junghwa sejak lahir tidak pernah melihat Appa nya, dan saat itu Ia seolah kehilangan orang yang benar-benar Ia sayangi, sejak itu Ahjumma membawanya pindah ke Busan, untunglah, sekarang saat kembali ke Seoul keadaan Junghwa sudah baik-baik saja,”, kata Ahjumma

Mereka berdua melihat Junghwa yang turun dari tangga kamarnya.

“..Nak Sehun, tolong jaga Junghwa nae? Ahjumma tidak tau siapa lagi yang bisa Ahjumma pesankan seperti ini,”

Sehun memandang Junghwa yang datang dengan senyuman nya, lalu Ia mengangguk.

“Nae Ahjumma, akan ku jaga Junghwa.. Pasti..”, kata Sehun

“Eomma bicara apa dengan nya?”, tanya Junghwa menyelidik

“Tidak ada,”, sahut Sehun

“Aku tidak bicara denganmu jelek,”, kata Junghwa sambil menjulurkan lidahnya

“Eomma tidak bicara apa-apa. Oh, kau dan Sehun akan keluar?”, tanya Eomma Junghwa

Junghwa merengut karena tidak mendapatkan informasi apapun, tapi kemudian yeoja itu mengangguk menjawab pertanyaan Eomma nya.

“Arraseo, hati-hati di jalan nae?”, kata Eomma Junghwa

“Pasti Ahjumma,”, kata Sehun sambil tersenyum

“Nae Eomma, aku pergi dulu nae?”, kata Junghwa

Eomma Junghwa mengangguk, sementara Junghwa menarik lengan Sehun dengan cepat.

“Kau bicara apa tadi dengan Eomma ku hah?”, kata Junghwa

“Tidak ada, kau cerewet sekali,”, kata Sehun

“Yak! Kalian bicaranya sembunyi-sembunyi sekali,”, kata Junghwa

Sehun terkekeh pelan. Timbul niatnya untuk menggoda Junghwa.

“Eomma mu bilang aku sangat cocok untuk jadi menantunya,”, kata Sehun

“Apa!?”, Junghwa hampir berteriak

Tawa Sehun meledak. Ia mengacak-acak rambut Junghwa pelan, lalu naik ke motornya. Sementara Junghwa terpaku, bukan hanya karena tidak percaya jika Eomma nya akan berkata begitu, tapi juga karena jantungnya berdegup tidak karuan karena ucapan Sehun. Namja ini, tidak ingat kalau dia punya yeoja sesempurna Krystal.. rutuk Junghwa dalam hati

“Ayo naik, kita harus cepat,”, kata Sehun

“Tsk, arraseo,”, dengan pasrah Junghwa akhirnya naik ke motor Sehun

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

“Menurutmu apa yang harus ku berikan pada Eommaku?”, tanya Sehun

“Mollaseo, kau sudah pernah memberi apa saja?”, tanya Junghwa balik

“Hmm, kalung, gelang, baju, banyak,”, kata Sehun

“Umm, apa yang disukai Eomma mu?”, tanya Junghwa

“Hmm banyak, ikan, bunga, Ah, terlalu banyak, kenapa kau tanya begitu?”, kata Sehun

“Menurutku, kau tidak harus membelikan Eomma mu barang yang mahal, cukup memberikan nya barang yang Ia suka saja,”, kata Junghwa membuat Sehun terdiam. Berpikir.

“Ah! Aku tau! Hahahahahahaha—”

Junghwa menutupi mulut Sehun dengan tangan nya, namja itu tertawa begitu keras membuat beberapa orang menoleh kaget.

“Kau membuat malu saja! Kau tau apa?”, tanya Junghwa

“Aku tau harus memberikan kado apa pada Eommaku,”, kata Sehun bangga

“Apa itu?”, Junghwa memandang Sehun bingung

“Kajja! Nanti saja ku bawa kadonya pada Eomma, ayo kita berjalan-jalan,”, kata Sehun

“Yak! Beritahu aku!”, paksa Junghwa

“Shireo! Kajja, kita berjalan-jalan saja hari ini,”, kata Sehun

Junghwa menyerah. Ia tau Ia tidak akan bisa memaksa Sehun, namja itu sangat keras kepala. Mereka berdua berjalan-jalan di Mall selama beberapa jam.

“Aku lelah Sehun-ah.. Ayo pulang..”, kata Junghwa

Sehun tersenyum lalu mengangguk.

“Kau yakin tidak ingin beli apapun?”, tanya Sehun

Junghwa menggeleng. Hanya satu yang Ia inginkan. Pulang.

“Baiklah, kajja, kita pulang,”, Sehun menarik lengan Junghwa, mengirimkan sengatan listrik ke tubuh yeoja itu

Junghwa diam, berusaha menetralkan jantungnya. Sampai di rumah pun, Junghwa masih tetap diam.

“Kenapa kau diam terus?”, tanya Sehun

“Tidak, aku hanya lelah,”, kilah Junghwa

“Arraseo, Junghwa yaa, maukah kau datang ke rumahku besok?”, tanya Sehun

“Untuk apa?”, Junghwa menyernyit bingung

“Ani, Eomma pasti senang jika kau ikut merayakan ulang tahun beliau besok,”, Sehun tersenyum

Junghwa berpikir sebentar, lalu mengangguk.

“Arraseo, aku akan datang,”, kata Junghwa

“Ku jemput ya?”, tawar Sehun

Junghwa sudah akan mengangguk, jika saja Ia tidak ingat bahwa Sehun sudah punya Krystal sebagai yeoja chingu nya.

“Tidak perlu, aku akan berangkat sendiri,”, kata Junghwa

Sehun terdiam sejenak, lalu mengangguk.

“Arraseo, datanglah jam 5 sore nae?”, kata Sehun

Junghwa mengangguk dan tersenyum.

“Nae, hati-hati di jalan Sehun-ah..”, kata Junghwa

Motor Sehun melaju pelan meninggalkan rumah Junghwa. Yeoja itu belum juga beranjak dari tempatnya. Memikirkan perasaan anehnya akhir-akhir ini saat Ia bersama Sehun.

“Tidak Junghwa. Tidak. Jangan berpikir aneh-aneh, Sehun sudah punya Krystal. Ingat itu.”, kata Junghwa sebelum akhirnya masuk ke rumahnya.

“Sehun! Aku memberi Eomma 3 rusa besar! Eomma suka darah rusa, hahaha! Kau pasti kalah!”, kata Baekhyun bangga

Sehun tertawa.

“Tidak hyung, hari ini aku yang akan memberi kado paling spesial untuk Eomma,”, kata Sehun

“Mana mana mana?”, tantang Baekhyun

Sehun memandang jam nya, sudah jam 5 lewat.

“Tunggu sebentar..”, kata Sehun

Sehun langsung sumringah begitu mendengar suara bel rumah.

“Eh, Eomma mengundang tamu?”, tanya Baekhyun

“Itu kadoku datang!”, kata Sehun sambil melesat ke depan

Sehun membuka pintu dan terperangah melihat Junghwa berdiri di depan pintu rumahnya. Yeoja itu tampak sangat cantik walaupun Junghwa hanya mengenakan dress berwarna biru muda. Rambut Junghwa di biarkan tergerai dengan jepit di salah satu sisi rambutnya.

“Yeppuda..”, puji Sehun sambil tersenyum, membuat semburat merah muncul di pipi Junghwa

“Bodoh!”, Junghwa menjitak Sehun pelan

Sehun bergerak menggandeng Junghwa, membuat yeoja itu terkesiap.

“Aish! Kita harus berikan kadoku bersama bodoh, makanya berpose seperti ini,”, kata Sehun

“Memangnya mana kadomu?”, tanya Junghwa, mencari keberadaan kado Sehun itu

“Ku sembunyikan, kajja,”, Sehun menutup pintunya lalu melangkah masuk dengan menggandeng paksa Junghwa

“Eh? Junghwa?”, kata Baekhyun bingung

“Eomma, ini kadoku.”, kata Sehun

“Mana?”, Baekhyun menyernyit bingung

“Perkenalkan, Park Junghwa, yeoja-chingu ku..”

Junghwa merasa seolah Ia tersambar petir. Yeoja itu mematung.

“Mwo?”, Baekhyun membelalak tak percaya

“Aigoo Sehun-ah.. Kau benar-benar membawa kado spesial untuk Eomma, Eomma sejak lama ingin melihat kau menggandeng seorang yeoja,”, kata Eomma Sehun

“Aku sudah tau dari awal kalau kalian berpacaran!”, kata Baekhyun kesal karena merasa di langkahi oleh dongsaengnya

“Sehun kita—”

Satu isyarat dari mata Sehun membuat Junghwa batal membantah. Yeoja itu memasang senyum termanisnya.

“Ahjumma sangat senang Sehun punya yeoja-chingu sebaik dirimu Junghwa,”, kata Eomma Sehun sambil mengusap kepala Junghwa

“Ah, n-nae Ahjumma..”, kata Junghwa

“Wajah Junghwa tampak terpaksa sekali,”, kata Baekhyun

“N-Nde?”, Junghwa membelalak

“Aish, terpaksa apanya?”, kata Sehun kesal sambil memeluk pinggang Junghwa, membuat yeoja itu terpana untuk kesekian kalinya

“Hah, buktikan kalau kalian pacaran,”, kata Baekhyun kesal

Sehun menarik Junghwa untuk berdiri di hadapan nya. Junghwa membelalak, memperingati Sehun untuk tidak melakukan hal aneh.

Sehun mengecup puncak kepala Junghwa, hal yang sering Ia lakukan pada Jungie kecilnya.

“Saranghaeyo.. Junghwa-ya..”, bisik Sehun

Eomma dan Appa sehun tertawa pelan.

“Aigoo, uri Sehun sudah dewasa sekarang,”, kata Appa Sehun

 ██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

“Sehun!! Apa-apaan kau tadi?!”, kata Junghwa marah, Ia sudah menahan emosinya saat Ia berada di rumah Sehun, dan sekarang saat Ia sudah berada di rumahnya sendiri, Junghwa dapat keberanian untuk memarahi Sehun

“Apanya? Kau bilang aku harus memberikan apa yang Eomma ku suka kan? Eomma ku bilang Ia akan sangat bahagia jika aku bersamamu, itu yang ku lakukan tadi,”, kata Sehun tak mau kalah

“Tapi kan.. Aish! Kau bisa membawa Krystal ke rumahmu dan memperkenalkan nya. Eomma mu pasti juga senang!”, kata Junghwa

“Aku tidak akan membawa Krystal ke rumahku,”, kata Sehun

“Mwoya?!”, Junghwa membelalak tak percaya

“Dengar, kalau kau tidak suka, kita hanya berpura-pura sebagai pasangan di depan keluargaku, di sekolah, tidak terjadi apa-apa. Eotteohke?”, kata Sehun

“Tsk! Kau membuatku pusing saja!”, kata Junghwa, menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal

“Yak! Kan hanya pura-pura!”, kata Sehun, Ia diam-diam sedih mendengar kata ‘pura-pura’ itu.

“Arraseo. Hanya di depan keluargamu saja. Pulanglah. Aku mau tidur.”, kata Junghwa sambil berjalan masuk ke rumahnya

Langkah Junghwa terhenti, Ia berbalik ke arah Sehun.

“Hati-hati di jalan.. Annyeong,”, kata Junghwa sebelum akhirnya masuk ke rumahnya.

“Aku tidak ingin pura-pura Jungie-ah..”, ucap Sehun pelan sebelum Ia akhirnya pergi

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

Junghwa berbaring di kasurnya. Sudah hampir satu bulan sandiwara antara Dia dan Sehun berlangsung.

“Saranghaeyo.. Junghwa-ya..”

“Aish!! Hentikan!”, Junghwa mengacak-acak rambutnya, ucapan Sehun terus bergema di pikiran nya

Junghwa berdiri di depan kaca.

“Apa yang disukai Eomma Sehun dari seorang sepertiku?”, gumam Junghwa

“Krystal jauh lebih sempurna daripada aku..”

“..kalau kau tidak suka, kita hanya berpura-pura sebagai pasangan di depan keluargaku, di sekolah, tidak terjadi apa-apa..”

“Dia bilang.. kalau aku tidak suka. Bagaimana kalau aku suka? Aish! Aku sungguh bisa gila! Junghwa bodoh! Kau tidak boleh menyukai Sehun!”, Junghwa mengetuk-ngetuk kepalanya sendiri.

“Saranghaeyo.. Junghwa-ya..”

“Aisshh!! Kalimat orang itu terekam jelas sekaliiiiiiiii..”

“Junghwa yaa.. Ada Sehun.. Ppali keluar..”

Jantung Junghwa berdegup kencang mendengar teriakan Eommanya.

“Kenapa lagi Ia kesini?!”, kata Junghwa sambil merapikan dirinya

“Junghwa yaaaa..”

“Nae Eommaaaa..”, sahut Junghwa

“Cukup Junghwa. Semuanya hanya pura-pura.”, kata Junghwa sambil kemudian mengatur nafasnya dan keluar kamar

“Eey, jelek sekali!”

Junghwa kaget melihat Sehun sudah berdiri tak jauh dari kamarnya.

“Yak! Siapa yang menyuruhmu berani masuk hah?”, kata Junghwa

“Eomma mu, beliau bilang aku lebih baik menyusulmu ke kamar saja, katanya kau lambat,”, ledek Sehun

“Kojimal!! Cepat turun!”, kata Junghwa sambil mendorong Sehun untuk turun

“Arraseo chagi..”

“Jangan menyebut itu! Hanya di depan keluargamu, ingat?”, kata Junghwa sambil mencubit Sehun

Sehun tertawa pelan, tapi kemudian Ia terdiam. Begitu juga dengan Junghwa. Ada perasaan senang dalam batin nya saat Sehun memanggilnya begitu, tapi satu sisi hatinya juga sedih.

“Mau apa kau kesini?”, tanya Junghwa

“Bogoshipeoyo..”, kata Sehun membuat semburat merah muncul di wajah Junghwa

“Jangan bercanda!”, kata Junghwa

“Aigoo! Aku benar-benar tidak bisa bercanda denganmu disini, kajja, kita ke rumahku, Eomma ku memasak agar-agar cokelat,”, kata Sehun

Junghwa menggeleng.

“Shireo, aku ingin tidur di rumah,”, kata Junghwa

“Aku sudah mintakan izin pada Eomma mu dan beliau mengizinkan,”, kata Sehun

“Kojimal,”, Junghwa menjulurkan lidahnya

“Eh? Kalian berdua belum berangkat?”, tanya Eomma Junghwa

“Nae? Kemana?”, Junghwa menyernyit bingung

“Kami sudah mau berangkat Ahjumma, aku dan Junghwa pamit nae? Annyeong,”, Sehun langsung menarik Junghwa.

“Nae nae, hati-hati di jalan,”

“Sudah ku bilang kan?”

۩۞۩▬▬▬▬▬▬ε(• -̮ •)з To Be Continued ε(• -̮ •)з ▬▬▬▬▬▬▬۩۞۩

25 thoughts on “HANA, DUL, SET – SLICE #3 — IRISH’s Story”

  1. eehhh kok kasian banget sehun sama junghwa. sama2 suka tapi malah dipendem aja. btw aku gak siap kalo ini ff ada konfliknya. too sweet. apalagi konfliknya dari krystal. gamaaauuuuu…. tapi sotoy banget gua. sapa juga yg bakal kasih konflik yg nyangkutin krystal

    Liked by 1 person

  2. Eonieee akhirnya sehun tau juga junghwa itu jungie kkkkk~~ krystal kasian tapi gpp yg penting sehun sama jungue bahagis/digampar kak irish/ hehehe.. next chap keep writing!!!

    Liked by 1 person

  3. kyaaa kyaa. sweet eon. Sehun kan punya insting vampire harus nya dia tau kan kalo junghwa juga suka. alaa, Sehun gak peka ih(?). aku suka ceritanya, ringan tapi dapat bgt feel nya. ahh langsung ke next Chap ya eon. keep writing

    Liked by 1 person

  4. alamaaakkk kalo kaya gini keliatan bangetnya klo sehun playboy hahahah cukup hatiku aja yg kau permainkan krystal sodara kembarku jangan *plak buhahaaa

    Liked by 1 person

Your Feedback, Please!