That’s Right! My Type [Chapter 1]

o0IecZ100w

Voyezkaa │ Oh Sehun & Im Nayeon │ Romance , Marriage Life , Sad │PG-16 │

Disclaimer : Fiksi ini sepenuhnya milik Voyezkaa, kecuali cast milik Tuhan . Bila ada kesamaan itu tidak disengaja. Sorry for typo!

Story & Cover : Voyezkaa
Don’t be a silent reader’s

 

Tok
Tok
Tok
Ketukan pintu terdengar di salah satu ruangan di perusahaan yang besar ini. Sang pemilik di dalamnya sedang menunggu kedatangan seseorang, sambil membaca berita harian di salah satu surat kabar.
“Masuk” sahutnya dengan singkat dan kedenganrannya dingin. Seperti ini sifat asli sang pemilik perusahaan yang terkenal bukan hanya Korea, melainkan dunia. Oh’s Corp.

Sikap dinginnya tidak di tunjukkan kepada dunia. Seperti yang terdapat pada surat kabar ini.
“Oh Sehun , CEO Oh’s Corp menghadiri acara amal di salah satu panti asuhan terbesar di Seoul”
“CEO Oh’s Corp , tersenyum hangat kepada anak – anak panti”
Ya. Begitu lah berita yang ia baca pagi ini. Sangat menarik.
“Saya disini tuan” sambil menunduk memberi hormat kepada tuan mereka. Ya walaupun usia Sehun masih jauh di bawah Kang Ahjussi – orang kepercayaan Sehun.
“Silahkan duduk Ahjussi” perintah sehun.
“Ye tuan” tak ada alasan untuk menolak perintah seorang Oh Sehun. Dia sangat tidak suka apabila ada orang yang menolak ataupun memerintahnya.
“langsung saya ya, kau tau kan kemarin waktu kita ke panti di Seoul…” sehun menjeda pembicaraannya, sambil menatap seseorang yang berada di depannya. Kang Ahjussi menggangguk, sambil menunggu pembicaraan sehun selanjutnya. “Aku berbicara pada seorang gadis? Aku ingin kau mencari informasinya. Semua. aku hanya mengetahui namanya. Im Nayeon. Selebihnya kau cari, dan Bawa ke kantorku tepat pada saat Jam makan siang berakhir.” Sambung Sehun dengan nada memerintah.
“Ya, saya mengerti tuan”
“Baiklah, kau boleh pergi”
Kang Ahjussi pergi dari ruangan yang sangat luas itu. Kang Ahjussi sangat mengerti Sehun. Pasti ia sedang mengincar gadis itu. Batinnya.
Sehun masih mengingat kejadian kemarin. Ia masih sangat ingat wajah cantik dan polos wanita itu. Wanita yang telah membuat nya jatuh hati. Ia tak akan menyia-nyiakan kesematan ini. Ia tak ingin kejadian masa lalu itu terulang untuk yang kedua kalinya.
“Im Nayeon” mengcapkan nama itu sangat pelan. Serta tersenyum, senyum yang sangat sulit di artikan.
“Kau harus jadi milikku.” Sambungnya, seraya pergi dari ruangannya.

─────

Seorang wantia tengah melamun sambil tersenyum. Entah apa yang ia fikirkan. Atau ia sudah mulai gila? Ya. Gila karena seseorang. Dan seseorang itu harus tanggung jawab.
“Ya!! Nayeon” teriak seorang wanita ini tepat ditelinga Nayeon.
Nayeon terkejut. Ia memegang telinganya. Mungkin setelah ini ia menjadi tidak bisa mendegar. Suara itu memecahkan gendang telinga. Nayeon hafal betul siapa wanita yang meneriaki nya seperti ini – Kim Dahyun. Sahabat dekatnya.
“Astaga Dahyun, bisa tidak tidak usah berteriak!!” memutar matanya malas melihat sahabatnya ini, selalu saja berbuat jail kepanya. Tidak terlewat sehari pun. Nayeon berpura- pura marah.
“Mian. Kau kenapa? Banyak melamun hari ini.” Suara itu mulai melembut. Dahyun duduk bersebrangan dengan Nayeon.
Sontak Nayeon kaget dibuatnya. Apakah ia harus jujur? Ah kalau jujur itu memalukan. Fikirnya. Memang dari tadi Nayeon melamun kalau sesudah melayani pelanggan.
Nayeon bekerja di salah satu Cafee di pertengan kota Seoul. Usia yang dibilang masih sangat muda untuk bekerja. Nayeon harus bekerja karna ia saat ini sedang kuliah. Ia tinggal di panti asuhan. Karna belum ada yang mengadopsinya ia memilih untuk bekerja. Uang nya digunakan untuk kuliah dan sebagiannya ia tabung.
Nayeon mengambil kuliah pagi kecuali hari minggu dan Rabu, karna rabu ia tak ada jadwal kuliah, seperti hari ini. Jadi ia bekerja dari pagi. Kalau hari lain ia bekerja sehabis pulang kuliah.Nayeon baru saja berkuliah di semester 2. Ia mengambil jurusan Pendidikan Guru TK. Karna ia menyukai anak – anak.
“Entahlah Hyun-ah, aku merasa lelah akhir-akhir ini” bohongnya kepada Dahyun.
Belum lagi Dahyun menjawab salah seorang ketua menegur mereka, karna mereka mengobrol disaat jam kerja. Sontak keduanya terkejut. Dan melanjutkan pekerjaan yang bisa mereka kerjakan. Ya seperti ini lah kehidupan Nayeo di luar Panti dan kampus.

─────

“Ini tuan, data yang anda minta” Kang Ahjussi memberi data lengkap kepada Sehun. Tanpa menjawab Sehun langsung membuka map tersebut dan membacanya.
“Im Nayeon. 20 tahun. Hidup di panti dari usia 3 tahun, kashian sekali hidupnya, Seoul Unniersity? Dia kuliah? Cafee Bee? Jadi dia bekerja.” Sehun membaca sambil bertanya . hanya “Ya” yang keluar dari mulut Kang Ahjussi.
Sehun saat ini mengerti. Ia telah membaca semua data itu dengan se detailnya. Tak ada satu pun yang terlewat.
Raut wajah Sehun berubah menjadi dingin seketika dan rahangnya mengeras. Yang membuat Sehun kecewa adalah Nayeon sudah mempunyai kekasih. Menurut teman – temannya di kampus begitu. Sehun berharap berita itu tidak benar.
Dan saat ini raut wajah itu menjadi lebih tenang. Sehun tersenyum. Ia sudah memiliki rencana. Rencana untuk mendekatkan diri dengan cara yang lembut. Sebanarnya bisa saja Sehun menggunakan cara kasar. Tapi ia lebih memilih menggunakan cara halus yang disukai wanita.
Sehun memberikan arahan kepada Kang Ahjussi. Tanpa aba- aba lagi Kang Ahjussi langsung keluar ruangan Sehun. Dan pergi kesuatu tempat.

─────

Jika seorang Oh Sehun menginginkan sesuatu. Ia pasti akan mendapatkan itu. Sejujurnya tak ada yang bisa menolak pesona Oh Sehun. Wanita – wanita itu akan berdatangan sendiri kehadapan Sehun, tanpa ia menyuruhnya.
Sehun hanya akan menerima wanita jikalau suasana hatinya sedang buruk. Terlebih saat ia memiliki masalah dengan wanita nya – pada saat itu.
Kebiasaan Sehun pergi ke bar hanya untuk meluapkan emosinya dengan cara minum dan bermain – main dengan wanita jalang disana. Tentunya dengan bayaran yang fantastik. Dan ia tak mempermasalahkan masalah itu.

─────

Matahari sudah mulai enggan menerangi bumi untuk saat ini. Pertanda malam sudah hampir tiba. Semua orang yang bekerja sudah mulai berpulangan, karna digantikan dengan orang memiliki jadwal malam.
Seperti saat ini. Im Nayeon, ia sudah berkemas dan segera melangkahkan kakinya untuk pergi ke tempat dimana selama ia hidup berada.
Nayeon pamit kepada sahabatnya itu. Begitu juga sebaliknya.
Tidak perlu naik bus untuk mencapai panti itu. Hanya berjalan sekitar lima belas menit Nayeon sudah berada di panti. Seperti biasa ia disambut hangat oleh anak – anak yang usianya jauh dibawah nya. Tak lupa pula ibu Han selaku pengurus panti ini.
Sesungguhnya semua yang berada di panti menyayangi Nayoen, mereka menganggap Nayeon sudah seperti ibu dan kakak, karna sikapnya yang dewasa dan kehangatan hatinya. Ia selalu bisa membuat orang lain merasa nyaman didekatnya.
Tapi lain halnya di kampus, banyak siswi yang tidak menyukai Nayeon. Mereka tak ada yang ingin menjadi temannya. Lainhalnya dengan para pria di kampus, mereka mengagumi sosok Nayeon. Cantik?sudah pasti baik?jangan ditanya. Mungkin ini alasan mengapa para wanita di kampusnya membenci nya.
Sesampainya di panti, Nayeon mengembangkan senyumnya. Sungguh melihat susana seperti ini bisa membuat rasa lelah itu mengghilang dengan sendirinya.
Nayeon merasa bahagia dengan keluarga nya yang sekarang. Tapi sampai saat ini Nayeon juga tak mengerti mengapa ia bisa – bisanya tak merindukan sosok yang telah melahirkannya. Entahlah.
“eonnie… sehabis makan bacakan dongeng ya untuk kita semua sebelum tidur.” Sahut salah seorang anak berusia tujuh tahun. Dan disambut oleh teman – temannya yang lain. Sungguh Nayeon tak bisa untuk menolak.
Seperti ini lah kebiasaan Nayeon sebelum benar – benar terlelap. Tapi terkadang mereka bisa mengerti kalau Nayeon sedang banyak tugas dan kalau Nayeon kelelahan.
“baiklah, ayo kita makan dahulu, Ibu Han pasti telah menyiapkan makanan yang lezat” Nayeon mengajak bebberapa anak – anak untuk makan. Disambut hangat oleh Ibu Han.
Mereka makan dengan tenang, tak ada yang protes untuk porsi dan lauk makan mereka. Dan itu tak pernah terjadi. Tetapi lain halnya dengan…
“ibu Han mengapa makannya begini terus!!” seorang anak bernama Lee Minri berkata tanpa berfikir dahulu. Jikalau perkataanya barusan menyakiti hati seseorang. Sungguh Minri saat ini berusia 12 tahun, seharusnya ia bisa sedikit lebih dewasa.
Baru saja ibu Han akan berbicara, tapi Nayeon sudah duluan mengeluarkan kata – kata nya.
“Minri-ah tak seharusnya kau berkata seperti itu” Nayeong langsung menghampiri Minri yang duduknya berada di sebrangnya. Ia mengelus puncak kepala Minri.”kita harus bersyukur,apapun yang diberi Tuhan saat ini. Jangan ulangi lagi, oh?.” Senyum yang membuat siapa saja menjadi luluh, dan segera melupakan kalau sebenarnya pihak yang bersangkutan sedang emosi.
“tapi eonnie–“ belum lagi Minri berbicara Nayeon sudah menyanggahnya,takut – takut jika ia berkata yang sangat menyakitkan lagi.
“Minri-ah” tatapnya sendu”eonnie janji kalau minri ulang tahun, eonnie akan ajak Minri dan teman – teman lainnya makan bersama?eottoke?” tawaran yang sangat menggirukan bagi Minri dan teman – temannya.
Setelah mendengar tawaran Nayeon, Minri langsung menyetujuinya. Begitu juga dengan yang lain. Tak bisa menyembunyikan kebagiaan untuk sekarang ini.
Makan malam tetap lanjut. Dan selanjutnya kembali ke kegiatan masing – masing , termasuk Nayeon yang akan membacakan dongeng.
Selesai sudah tugasnya. Ia menatap adik – adiknya ini. Sesungguhnya ia merasa iba terhadap mereka. Tidak memiliki orang tua. Sebenarnya posisi mereka sama, hanya saja usia mereka masih terbilang muda. Ia berharap ada orang baik yang menganggkat mereka satu persatu suatu hari nanti.
Nayeon berjalan kearah kamarnya. Setelah membersihkan diri ia akan segera tidur. Tapi sesuatu mengganggunya. Handphone .
Drtt
Drtt
Nayeon mengambil Hpnya yang masih berada di tasnya tadi, ia tersenyum membaca pesan dari seseorang.

Kim Jongin

Jangan lupa membersihkan diri setelah ini. Kau pasti lelah kan seharian bekerja. Jaga kesehatanmu selalu Mrs kim. Jangan sampai sakit!! Arrachi? Aku mencintai mu :*

Nayeon merasa sangat bahagia saat ini. Kim Jongin. Orang yang selama lima bulan terakhir ini menjadi kekasihnya. Ia sangat menyayangi Jongin. Sama halnya dengan Jongin.

Im Nayeon

Arraseo. Kau juga juga Mr Kim. Mencintaiku? aku tahu itu.

Setelah membalas pesan Jongin Nayeon memejamkan matanya untuk beristirahat.

─────

“ahjussi, apa kau sudah melakukannya?” tanyanya dengan seseorang disebrang sana.

 

“……”

 

“baik terimakasih ahjussi” senyumnya mengambang mendengar jawaban dari Kang ahjussi. Ia kembali duduk di meja kerja di dalam kamarnya.
Tak bisa membayangkan bagai mana senangnya perasaan seorang Oh Sehun saat ini. Ia dengan segera akan mendapatkan apa yang menjadi keinginannya saat ini.
“Im Nayeon tunggu lah sebantar lagi, kau akan bersama ku”

.

.

TBC

Akhirnya selesai juga chapter 1 nya. Maaf kalau kependekan. Sengaja sih buatnya ngga terlalu panjang. Takutnya bosen.
Ditunggu ya chapter 2 nya. Jangan lupa meninggalkan komentar setelah membaca ini. Maaf juga kalau postnya malem – malem gini.
Oh iya kenalin aku author baru hehhe.

94 thoughts on “That’s Right! My Type [Chapter 1]”

  1. hai eonni salam kenal new reader tpi udah liat yg chap 7 heheh maaf ya, soalnya nemu langsung chap 7 ceritanya menarik eon
    tpi kok Naeyon suka ma kim jongin ya kukira awal suka nya ma sehun hahah
    ok udh aja bingung mau coment apa…. berharap aja klo ada chap yg dipw minta nya jan dipersulit ya eon aku usahain always coment *ceilah* ok keep writing eonni thanks

    Liked by 1 person

Your Feedback, Please!